A.Pemuda
Pemuda adalah generasi penerus dari
generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi
pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan oleh generasi tua /
generasi sebelumnya. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan kepada
berbagai persoalan-persoalan, diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan kepada
orang tua dan guru,kecanduan narkotika dan narkoba,frustasi, masa depan suram,
keterbatasan lapangan kerja dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya.
Selain itu,pemuda juga dapat diartikan sebagai
individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan
secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda
merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun di masa yang
akan datang.
Potensi-potensi
yang dimiliki oleh pemuda adalah :
·
Idealis dan berpikiran kritis.
·
Memiliki dinamika dan kreatifitas.
·
Memiliki keberanian untuk mengambil
resiko.
·
Optimis dan kegairahan semangat dalam menjalani hidup.
·
Bersikap mandiri dan disiplin.
·
Terdidik.
·
Keanekaragaman dalam persatuan dan
kesatuan.
·
Mempunyai rasa patriotism dan
nasionalisme.
·
Bersikap kesatria.
·
Kemampuan kekuasaan ilmu dan
teknologi.
Jenis pemuda dapat dikaji dari
perannya di dalam masyarakat, yaitu :
1.
Jenis pemuda urakan
Yaitu adalah pemuda yang tidak mempunyai rasa untuk
mengadakan perubahan–perubahan di dalam masyarakat dan tidak ingin untuk
mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan tetapi ingin kebebasan bagi dirinya
sendiri dan kebebasan untuk menentukan kehendak diri sendiri.
2.
Jenis pemuda nakal
Pemuda-pemuda seperti ini tidak ingin,
tidak berminat dan tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan di dalam
masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha untuk memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan menggunakan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya
tetapi merugikan bagi masyarakat.
3.
Jenis Pemuda Radikal
Pemuda-pemuda radikal mempunyai
keninginan untuk mengadakan perubahan revolusioner.
4.
Jenis Pemuda Sholeh
Jenis pemuda sholeh adalah Pemuda yang dalam
setiap tingkah lakunya dalam
kehidupan sehari-hari selalu berpegang
teguh terhadap agamanya. Melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
B.Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur
hidup, bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi
cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat didalam
masyarakat, agar dirinya dapat diterima oleh masyarakatnya.
Pengertian sosialisasi menurut para ahli :
Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses
yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara
untuk bertahan hidup, dan berpikir, agar dia dapat berperan dan berfunfsi
dengan kelompoknya.
Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu
proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma di dalam
masyarakat tempat tinggalnya sehingga dia dapat membentuk kepribadiannya.
Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah suatu
proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Tujuan
Sosialisasi
Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.
Memberikan keterampilan kepada seseorang atau individu untuk dapat hidup bermasyarakat.
2.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi seseorang atau individu secara
efektif.
3.
Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari
seseorang melalui latihan-latihan mawas
diri yang tepat.
4.
Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan
kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.
Jenis
Sosialisasi
Berdasarkan
jenisnya, sosialisasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : sosialisasi
primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat).
• Sosialisasi
primer
Peter L. Berger
dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang
dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat
(keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak sedang berusia
1-5 tahun atau saat anak belum masuk
ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga.
Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar
keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat
penting karena seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di
dalamnya. Kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh interaksi yang terjadi
antara anak dengan anggota keluarganya tersebut.
• Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu
proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan
individu ke dalam sebuah kelompok tertentu yang terdapat di dalam masyarakat.
Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses
resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam
proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas dirinya yang
lama.
Tahapan-tahapan dalam
proses sosialisasi
Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap
ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri
untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang
diri sendiri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru
meski tidak sempurna.
Tahap meniru (Play Stage)
Tahap
ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa yang berada disekitarnya. Pada tahap ini mulai terbentuk
kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan
sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa
yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk
menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan
yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara
langsung dimainkan oleh diri sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya
menempatkan diri pada posisi orang lain pun semakin meningkat sehingga
memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari
adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya.
Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized
Stage)
Pada
tahap ini seseorang/individu sudah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan
dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat
bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi
juga dengan masyarakat luas.
Media
dalam proses sosialisasi
Proses
sosialisasi dapat dilakukan melalui beberapa sarana (media). Media yang biasa
dipakai untuk sosialisasi adalah:
· Keluarga, Keluarga adalah sebagai media
pertama yang mengejarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan
hidup manusia.
· Teman sepermainan dan sekolah, Disini
anak mulai mengenal harga diri, citra diri, dan hasrat pribadi. Kaidah-kaidah
kehidupan yang dilalui oleh anak melalui interaksi.
· Lingkungan kerja, merupakan proses sosialisasi lanjutan . Ditempat kerja, seseorang mulai berorganisasi
secara nyata didalam suatu sistem.
·
Media massa, dikatakan
sebagai sarana dalam proses sosialisasi karena banyak memberikan informasi yang dapat
menambah wawasan tentang permasalahan yang terdapat disekitarnya.
SUMBER :