Senin, 04 November 2013

tugas organisasi 2

 A.Jenis-jenis Organisasi

Pada dasarnya Organisasi dibagi menjadi 2, yaitu Organisasi Sosial dan Organisasi Komersil. Berikut ini adalah pengertiannya ;

Organisasi Sosial 
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk oleh masyarakat,baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri.Ada dua istilah yang digunakan, yaitu:”social institution” dan”lembaga  kemasyarakatan”. 
Antropolog mengislahkan “social intitution” (penekanan sistem nilainya)Sosiolog mengistilahkan lembaga kemasyarakatan atau  lembaga sosial (menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan yang abstrak). Awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.
Organisasi Komersil
Organisasi Komersil adalah organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social. Tetapi banyak diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.Terhubung dengan itu makalah ini dibuat untuk pembaca agar dapat mengenal lebih dari pengertian organisasi serta masyarakat juga dapat membuat organisasi itu sendiri dan dapat mengelola nya dengan baik.Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi.

B.Bentuk Bentuk Kerjasama di Dalam Organisasi
Bentuk-bentuk kerjasama di dalam Organisasi dibagi menjadi 4, yaitu ;
  • Joint Venture
Join Venture adalah bergabungnya suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi ekonomi secara bersama-sama. Pihak pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan.
Contoh dari Kerjasama Joint Venture : Perusahaan ASUS dan Gigabyte, Asosiasi Panel Kayu Indonesia (ASI) dan Asosiasi Pabrik Kertas Indonesia (APKI).

  • Holding company
Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation).
Contoh dari Kerjasama Holding Company : Trans Corp mempunyai 2 cabang stasiun televise, yaitu Trans7 dan TransTV.

  • Trust
Trust atau kepercayaan adalah suatu kepercayaan dari atasan kepada bawahannya atau sebaliknya. Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif. Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjadi ketika atasan dan bawahan saling mengenal.
Contoh dari Trust : Atasan yang memberikan suatu pekerjaan kepada bawahannya dengan penuh kepercayaan.

  •  Kartel
Kartel sering terbentuk oleh para peserta tender yang bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut. Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara didalamnya.
Contoh dari Kartel: Praktik monopoli dan persaingan usaha kesepakatan dalam penetapan dan kenaikan harga serta pembagian pasar.

KONFLIK  DALAM ORGANISASI

Didalam suatu Organisasi juga dapat terjadi sebuah konflik. Berikut ini adalah penjelasan dari konflik tersebut sendiri dan cara untuk menangani konflik tersebut ;

Sumber Konflik ;
Konflik di dalam suatu Organisasi rata-rata dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa dari masing-masing individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan ciri-ciri individual dalam interaksi sosial tersebut, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Penanganan Konflik :
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik tersebut; kedua dengan menyelesaikan konflik. Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan tersebut terlebih dahulu. Meskipun begitu cara seperti ini sebenarnya belum menangani kepada persoalan yang sebenarnya. Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik tersebut (kurang efektif).
Selain itu, juga ada cara yang dapat ditempuh untuk menangani konflik tersebut, adalah dengan , menyelesaikan masalah tersebut secara integratif, mendominasi atau menekan dan berkompromi.
Berikut adalah penjelasannya ;
  • Menyelesaikan dengan Cara Integratif.
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving). Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.
  • Dominasi 
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting). 
  • Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win solution ). Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik.

SUMBER :