Jumat, 26 Oktober 2012

Pemuda dan Sosialisasi

A.Pemuda

Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan oleh generasi tua / generasi sebelumnya. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan kepada berbagai persoalan-persoalan, diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan kepada orang tua dan guru,kecanduan narkotika dan narkoba,frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya.

Selain itu,pemuda juga dapat diartikan sebagai individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

Potensi-potensi yang dimiliki oleh pemuda adalah :

·        Idealis dan berpikiran kritis.
·        Memiliki dinamika dan kreatifitas.
·        Memiliki keberanian untuk mengambil resiko.
·        Optimis dan kegairahan semangat dalam menjalani hidup.
·        Bersikap mandiri dan disiplin.
·        Terdidik.
·        Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
·        Mempunyai rasa patriotism dan nasionalisme.
·        Bersikap kesatria.
·        Kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.

Jenis pemuda dapat dikaji dari perannya di dalam masyarakat, yaitu :

1.    Jenis pemuda urakan

Yaitu adalah  pemuda yang tidak mempunyai rasa untuk mengadakan perubahan–perubahan di dalam masyarakat dan tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan tetapi ingin kebebasan bagi dirinya sendiri dan kebebasan untuk menentukan kehendak diri sendiri.

2.     Jenis pemuda nakal

Pemuda-pemuda seperti ini tidak ingin, tidak berminat dan tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan di dalam masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha untuk memperoleh manfaat dari masyarakat dengan menggunakan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan bagi masyarakat.

3.     Jenis Pemuda Radikal

Pemuda-pemuda radikal mempunyai keninginan untuk mengadakan perubahan revolusioner.


4.     Jenis Pemuda Sholeh

Jenis pemuda sholeh adalah Pemuda  yang   dalam setiap tingkah  lakunya dalam kehidupan  sehari-hari selalu berpegang teguh terhadap agamanya. Melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.


       B.Sosialisasi

Sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup, bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat didalam masyarakat, agar dirinya dapat diterima oleh masyarakatnya.

Pengertian sosialisasi menurut para ahli :

Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara untuk bertahan hidup, dan berpikir, agar dia dapat berperan dan berfunfsi dengan kelompoknya.

Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma di dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga dia dapat membentuk kepribadiannya.

Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah suatu proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

Tujuan Sosialisasi

Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut : 



1.     Memberikan keterampilan kepada seseorang atau individu  untuk dapat hidup bermasyarakat.
2.     Mengembangkan kemampuan berkomunikasi seseorang atau individu secara efektif.
3.     Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari seseorang  melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.     Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.

Jenis Sosialisasi

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat).

     • Sosialisasi primer

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak sedang berusia
1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting karena seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarganya tersebut.

     • Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam sebuah kelompok tertentu yang terdapat di dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas dirinya yang lama.

Tahapan-tahapan dalam proses sosialisasi

Tahap persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

Tahap meniru (Play Stage)

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa yang berada disekitarnya. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.


Tahap siap bertindak (Game Stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan oleh diri sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun semakin meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya.

Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)

Pada tahap ini seseorang/individu sudah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.

Media dalam proses sosialisasi

Proses sosialisasi dapat dilakukan melalui beberapa sarana (media). Media yang biasa dipakai untuk sosialisasi adalah:
·        Keluarga, Keluarga adalah sebagai media pertama yang mengejarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan hidup manusia.
·       Teman sepermainan dan sekolah, Disini anak mulai mengenal harga diri, citra diri, dan hasrat pribadi. Kaidah-kaidah kehidupan yang dilalui oleh anak melalui interaksi.
·    Lingkungan  kerjamerupakan  proses  sosialisasi  lanjutan . Ditempat kerja, seseorang mulai berorganisasi secara nyata didalam suatu sistem.
·        Media massa, dikatakan sebagai sarana dalam proses sosialisasi karena  banyak memberikan  informasi yang dapat menambah  wawasan  tentang permasalahan yang terdapat disekitarnya.


SUMBER :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar